Penulis
: Silvia Nada Ariska
Penyunting
: Yolanda Oktaviani
Sumber : biacksambas. blogspot.com
Korpora. Id, Sambas-
Kabupaten Sambas merupakan daerah yang memiliki kekayaan budaya yang
sangat luar biasa. Di Kabupaten Sambas terdapat sebuah kecamatan yaitu
Kecamatan Paloh.
Kecamatan
Paloh merupakan kecamatan yang berada di pesisir pantai wilayah perbatasan,
yaitu berbatasan dengan Serawak. Satu di antara desa yang terdapat di Kecamatan
Paloh yaitu Desa Tanah Hitam.
Desa
Tanah Hitam merupakan desa yang tidak jauh dari pesisir pantai Salah satu
kebudayaan yang terdapat di Desa Tanah Hitam Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas adalah
kegiatan Antar Ajong. Antar ajong dilakukan setiap tahun oleh warga setempat,
terutama di Kecamatan Paloh. Ritual ini dilakukan pada saat musim tanam (padi).
Hal ini dilakukan sebagai tradisi masyarakat, dan diyakini dapat meningkatkan
hasil panen di musim tanam yang baru.
Antar
Ajong bisa diartikan membuang atau melepaskan atau menghanyutkan sebuah replika
perahu lancang kuning yang bernuansa warna kuning (warna khas Kesultanan
Sambas) yang berukuran 1-2 Meter yang berisi aneka jenis sesajian berupa
hasil-hasil bumi ke laut lepas. Menurut seorang pawang senior di Kecamatan
Paloh, Antar ajong sudah dilakukan masyarakat setempat sejak Zaman Kerajaan
Majapahit, sebelum Kesultanan Sambas berdiri. Waktu itu, secara periodik
masyarakat mengirimkan atau mengantar upeti kepada Kerajaan Majapahit. Setelah
Kesultanan Sambas berdiri, pengiriman upeti tersebut tidak dilakukan lagi.
Dengan
kata lain, awal munculnya Antar Ajong
ini adalah bentuk hubungan pemerintahan dengan Kerajaan Majapahit. Yakni sudah
menjadi lumrah jika suatu wilayah yang telah dikuasai sebuah kerajaan, maka
rakyat di wilayah tersebut harus patuh pada segala aturan dari kerajaan. Salah
satu aturan tersebut adalah membayar upeti pada pihak kerajaan.
Kepercayaan
orang Paloh, tradisi ini juga tak dilepaskan dengan kisah Raden Sandhi yang
diangkat sebagai menantu raja oleh "orang kebanaran" atau “orang
halus”. Menurut masyarakat Paloh, Raden Sandhi bukannya mati, tapi dibawa orang
kebenaran. Masyarakat Paloh sampai saat ini masih percaya dengan hal-hal berbau
mistik.
Prosesi
Antar Ajong (perahu) dilakukan dengan mengantarkan perahu-perahu kecil ke
tengah laut (pantai) yang di atas perahu tersebut dibentangi layar untuk bisa
berlayar jauh ke tengah laut. Pembuatan ajong ini di lakukan secara bergotong
royong, mulai memotong, membelah bahkan hingga mengecat serta memberi bentuk layar
ajong tersebut. Apabila ajong sudah siap, maka dilakukan penurunan ajung di
pantai (pantai tanah hitam) untuk mengarungi lautan luas.
Sebelum
ajong dilepas, terlebih dahulu diantar dengan tradisi joget dan diiringi dengan
bunyi-bunyian gendang (musik) tradisional masyarakat setempat. Pelepasan ajong
harus di lakukan secara serentak oleh pemilik ajong yg merupakan wakil dari
masing-masing desa. Antar ajong dimaksudkan agar roh-roh jahat agar tidak
mengganggu tanaman petani. Setelah dikumpulkan di dalam satu ajong, roh-roh
jahat tersebut kemudian dikirim kelautan lepas.
Ritual
antar ajong ini diikuti dan disaksikan dari berbagai etnis yang ada di Paloh.
Ketika pelaksanaan ritual antar ajong inilah terjadi hubungan/interaksi
masyarakat dari berbagai etnis, agama, tua-muda, laki dan perempuan. Di samping
itu, sisi lain budaya dan ritual ini menjadi
pesta syukur rakyat Paloh.
Sebelumnya
tetua dari tradisi adat antar ajong, Juhdi, menyampaikan dengan pelaksanaan
antar ajong yang dilakukan masyarakat dapat di jauhkan dari berbagai macam roh
jahat, hama wereng dan tikus. Karenanya, ruh-ruh jahat itu, mesti
"diikat" dan di bawa dengan ajong, menuju laut lepas. Dan ia percaya,
ada perubahan hasil panen terhadap tanaman padi yang ditanam oleh masyarakat
paloh. Ia juga berharap tradisi antar ajung bisa tetap dijaga dan dilestarikan.
Menurut
pandangan masyarakat tentang Ritual Adat Antar Ajong bermacam-macam. Ada yang
beranggapan kegiatan tersebut baik demi keselamatan dan kebaikan bersama, ada
pula yang beranggapan kegiatan tersebut merupakan kegiatan musyrik. Di samping
ada sisi tradisi dan ritual, antar ajong bisa menjadi daya tarik wisata di
Kabupaten Sambas. Masyarakat juga berharap, tradisi antar ajong ini lebih
dikenalkan lagi keluar daerah agar wisatawan dapat mengenal tradisi antar ajong
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar