Sunber: YouTube TAMASYA PURI WISATA
Korpora.id, Pontianak - Kota Pontianak memang tak terpisahkan
dengan budaya masyarakatnya yang senang menyeruput kopi di warung-warung kopi
yang berjejeran. Hampir setiap sudut kota ini kita akan sangat mudah menemukan
tempat minum kopi, entah itu yang berbentuk Coffeshop yang menyajikan
aneka kopi dengan varian kekinian, atau warkop-warkop yang masih mempertahankan
varian kopi tradisionalnya, semuanya memiliki penggemarnya masing-masing.
Penggemar kopi di Pontianak berasal dari berbagai
latarbelakang, dari masyarakat biasa sampai pejabat, tua atau muda, laki-laki
maupun perempuan, pekerja ataupun pelajar. Semua berbaur dalam sebuah tempat
yang sama.
Warung kopi memang tempat yang pas untuk melakukan
hubungan sosial. bagi mereka warung kopi adalah tempat untuk saling bercerita,
beberapa lagi ada yang menjadikan tempat untuk transaksi jual beli, ataupun
berbicara mengenai bisnis.
Kegiatan ngopi sedari awal memang hanya untuk mengisi
waktu luang dan tempat untuk mengusir kepenatan ataupun tempat untuk bertemu
teman lama yang sudah sekian waktu tak berjumpa. Namun, sekarang ngopi perlahan
menjadi sebuah kebiasaan dan berkembang menjadi gaya hidup masyarakat
Pontianak. Warung-warung kopi berubah menjadi tempat yang “wajib” untuk
dikunjungi setidaknya seminggu satu kali. Perlahan-lahan warung kopi seakan
menjadi gaya hidup baru di Pontianak.
Ada banyak warung kopi yang menarik hati warga
Pontianak dengan berbagai ciri khasnya. Namun, salah satu yang paling fenomenal
dan terkenal adalah warkop Asiang. Warung kopi yang telah berdiri sejak tahun
1958 ini menjadi warung kopi legendaris di kota Pontianak.
Nama Asiang diambil dari nama pemiliknya yaitu Asiang.
Lelaki bertato ini mempunyai ciri khas dalam meracik kopinya, yaitu dengan
bertelanjang dada.
Jejeran motor dan mobil yang terparkir rapi saat
memasuki jalan Merapi menjadi pemandangan saat akan menuju salah satu warung
kopi legendaris di Kota ini. selain itu, aroma kopi yang tercium serta gemuruh
suara bising dari orang-orang yang berbincang yang menyambut kita saat sedang
memarkirkan motor. Terlihat beragam orang sedang duduk sambil berbincang dengan
menyeruput kopi terlihat jelas sesaat sebelum menginjakkan kaki didalam warkop
ini.
Seperti warung kopi lainnya yang biasa dijadikan
tempat transaksi, asiang juga seperti itu. Memang warung kopi asiang biasa
dijadikan tempat transaksi seperti jual-beli Handphone. Menurut Agung
yang pernah melakukan transaksi jual-beli Hp di asiang dipilihnya tempat itu
karena warung kopi ini efektif untuk dijadikan tempat transaksi sembari meminum
kopi di warung kopi legendaris Pontianak ini dan membuat proses transaksi lebih
nikmat.
Warung kopi yang mendapatkan julukan #Pontianaklocalpride
ini tidak pernah sepi pengunjung. Warung kopi ini buka dari pukul 05.00 WIB
sampai pukul 17.00 WIB selalu penuh terisi. Tak jarang orang-orang tidak
mendapatkan meja kosong dan harus rela pulang mencari warung kopi yang lain.
Tak usah kaget juga, tatkala kita sedang asik berbincang tiba-tiba ada orang
lain yang menumpang duduk di meja kita, hal ini merupakan sebuah kejadian yang
biasa di warung kopi ini untuk menunggu meja lain ditinggal pengujungnya
pulang.
Tidak hanya menyediakan minuman kopi saja, tetapi
disini juga menyediakan berbagai macam kue, seperti donat, pisang, bolu, apam,
pie susu, korket, roti gandum, dan lain-lainnya. Kita juga bisa memesan makanan
berat lainnya dari pedagang yang berjualan didekat warkop asiang ini, yaitu
seperti sate ayam dan gado-gado. Makanan-makanan ini tentunya pilihan tepat
bagi pengunjung yang ingin menikmati kopi tetapi kondisi perut masih
kosong.
Warung kopi asiang yang telah berjalan berpuluh-puluh
tahun ini kini telah memasuki generasi ke 3, meski begitu rasa dari kopi yang
disajikan asiang selalu konsisten dengan rasanya yang selalu hampir sama.
Tentu hal ini mungkin menjadi salah satu alasan kenapa warung kopi ini sulit
ditinggalkan oleh penikmatnya. “saya suka desain tempatnya yang terbilang cukup
unik karena masih mempertahankan ciri khas warkop yang tradisional, misalnya
tanpa wi-fi, yang membuat setiap pengunjung menghabiskan waktunya untuk meminum
kopi dan mengobrol dengan teman semejanya saat itu.
Di sisi lain, setelah kopinya diminum kopi asiang
meninggalkan ciri khas yang unik, kopi saringnya meninggalkan bau dan rasa asam
ditenggorokan” ucap Eriko Fernando, salah satu penikmat setia kopi asiang.
Mengenai rasa kopi asiang yang selalu hampir sama ini dan apa yang membuat
warkop ini berbeda dari warkop-warkop lainnya.
Menurut Eriko salah satu pengunjung setia warung kopi
ini “warung kopi asiang sudah berdiri sejak lama dan mempunyai pelanggan tetap
yang sangat banyak itu membuktikan rasa kopinya yang tidak pernah berubah dari
waktu ke waktu. Warung kopi asiang juga banyak mendapat kunjunan dari berbagai
tokoh masyarakat yang cukup terkenal, dan juga warkop asiang juga pernah
mendapat berbagai penghargaan dibidang kuliner” pungkasnya, 26 September 2020.
Warung kopi asiang memang memiliki keunikannya sendiri
yang membuat warung kopi ini selalu ramai. Warung kopi tradisional yang tidak
mempunyai wifi, barista yang bertelanjang dada, rasa kopi yang selalu sama.
Warung kopi ini menjadi salah satu daya tarik kuliner di Pontianak yang wajib
untuk dikunjungi. Mugkin banyak warung-warung kopi yang lebih enak tempat, yang
ber-AC, ada wifi, tetapi asiang tetap pada dirinya yang tak kalah tergerus
zaman. warung kopi asiang dirasa cukup mewakili kata-kata “makin tua makin
menjadi”.
Penulis : Muhammad
Nurkhairani
Penyunting : Admin Korpora.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar