Penulis: Angga Laena Siti Patimah
Penyunting: Nisabani
Dokumen: Sumber Pribadi (Suasana Wahana
Balon Air di Danau Hoce)
Korpora.id, Kuala
Dua, Kubu Raya – Matahari tergelincir menuju timur,
memancarkan cahaya yang membuat danau menjadi kuning keemasan. Semilir angin
berembus perlahan menerpa pepohonan dan sawah yang terhampar luas. Langit biru
terbentang cerah, membuat pemandangan semakin cantik dilihat. Sungguh pesona
alam di sore hari yang indah.
Dari jarak satu meter, terlihat
laki-laki berparuh baya sibuk mengontrol karyawan yang sedang membenarkan jetsky. Abdullah atau yang sering akrab
dipanggil Bang Dul itu adalah pemilik dari wisata alam bernama Hobby Cente (HOCE). Hoce atau yang
sering dikenal dengan Danau Hoce Kuala Dua ini, terletak di Daerah Bajong, Desa
Kuala Dua, Kabupaten Kubu Raya, Kecamatan Sungai Raya, jalan menuju arah
Alaskusuma, Provinsi Kalimantan Barat.
Sepuluh menit terlewati, Bang Dul selesai
mengontrol karyawannya. Ia berjalan menghampiri, duduk dan mulai menjelaskan mengenai
tempat wisata Danau Hoce Kuala Dua. Penjelasan Bang Dul diawali dari asal mula
penamaan tempat wisata ini.
“Karena tempat ini, dulunya dijadikan sebagai
tempat penunjang hobi. Ada yang memiliki hobi main dayung, motor air, dan segala
apapun yang berkaitan dengan air dan olahraga. Karena dari tahun ke tahun pengunjung
selalu meningkat, maka dijadikan sebagai tempat wisata.” jelasnya saat ditemui
pada 10 Desember 2020.
Bang Dul menjelaskan bahwa pengunjung
dapat berolahraga sambil menikmati alam. Ia mengatakan, tempat wisata ini sudah
tiga tahun berdiri. Namun, untuk persiapan menidirikan usaha ini sekitar lima
tahun, yaitu selesai sekitar akhir 2015. Bang Dul menjelaskan, “Luas danau ini
hanya 200 x 100 meter saja dengan kedalaman kurang 100 cm,” tuturnya.
“Pada awalnya, danau ini memang dibuat
untuk menunjang hobi, seperti yang tadi sudah dijelaskan, misalnya motor trail dan RC Boat. Namun, ini tempat milik pribadi, tanah pribadi yang bisa
dimanfaatkan maka dibuat tempat wisat untuk umum juga agar dapat
menyejahterakan masyarakat sekaligus,” tegasnya sambil diiringi senyuman.
Untuk pengunjung sendiri, Bang Dul
menyebutkan datang dari berbagai daerah termasuk dari pusat Kota Pontianak.
Perjalanan dari pusat Kota Pontianak menuju Danau Hoce ini kurang lebih selama
30 menit. Laki-laki berusia lebih dari 40 tahun ini juga mengatakan, jumlah
pengunjung setiap minggu relatif sehingga tidak bisa ditentukan.
“Kadang kala ramai, kadang kala sepi, tergantung
cuaca juga. Kalau hujan, yang berkunjung sedikit. Tetapi, kalau cuaca cerah itu
biasanya banyak. Apalagi hari libur,” ujarnya.
Bang Dul menjelaskan, tarif biaya masuk hanya Rp10.000 untuk satu motor sudah termasuk biaya parkir, “Tetapi, jika hari libur ditambah. Ya ditambah sedikitlah, sekitar Rp5000—Rp10.000 karena lebih banyak hal yang harus dipersiapkan, seperti tenaga untuk merapikan parkiran dan pembuangan sampah.” jelasnya.
Sumber: Dokumen Pribadi (Sunset di Danau Hoce Kuala Dua)
Bang Dul menjelaskan mengenai
fasilitas yang ada di Danau Hoce ini. Mulai dari disediakannya sebuah kafe
dengan live musik hingga banyak
berbagai permainan air dengan tarif biaya berbeda-beda. Fasilitas permainan
tersebut adalah kano, sepeda air, perahu, balon air, motor air, dan wahana
lainnya.
Mata Bang Dul menyapu seluruh
pemandangan Danau Hoce. Ia kembali menuturkan, “Masyarakat mengenal wisata ini
Danau Hoce Kuala Dua, dengan karakteritik atau konsepnya yang menyajikan
pemandangan alam asri dan indah,”jelasnya.
Bang Dul mengangkat tangannya dan
menunjukkan sesuatu dengan telunjuknya, “Ini sebenarnya sawah loh, saya gali dan keruk pakai alat
berat. Air yang ada, sumbernya dari air hujan.” jelasnya. Ia kembali memindahkan
telunjuk tangannya ke arah yang berbeda, “Suasana di sini benar-benar menyatu
dengan alam, terlihat pohon-pohon kan, terus lihat di sana ada gunung.
Sebenarnya gunung ambawang, tetapi terlihat dekat jika di foto. Lalu lihat itu,
ada kapal, itu sebenarnya bukan kapal benaran, tetapi dibuat konsep seperti di
pulau.” jelasnya penuh semangat.
Beberapa menit suasana bergeming,
hanya terdengar suara pengunjung yang tertawa dan mengobrol. Terlihat raut wajah
Bang Dul yang mulai berubah dengan matanya sayu, ia kembali berkata, “Banyak
sekali hal yang dilewati untuk membangun tempat wisata Danau Hoce ini, mulai
dari nol usaha ini dibangun bersmaa keluarga yang ikut serta membantu. Jatuh
bangun pasti ada, bahkan modal yang dikeluarkan memang sudah besar. Namun, untuk
pemasukan belum bisa dihitung, karena wahana yang di sini murah-murah, namanya
juga berbisnis ya, kita harus semaksimal mungkin memberi pelayanan yang
terbaik,” jelasnya tersenyum.
Danau buatan ini dihiasi dengan
bentangan sawah dan dikelilingi berbagai wahana air. Tarif biaya untuk bermain cano
Rp5000, sepeda air Rp15.000, jetsky Rp30.000,
dan sampan mesin Rp20.000--Rp50.000 per 30 menit. Bang Dul menjelaskan, dengan tarif
yang tergolong murah dan terjangkau ini sangat cocok untuk komunitas, liburan
dengan keluarga, teman, atau refreshing diri, bermain, serta berswafoto dengan
pemandangan alam yang cantik.
Dokumen: Sumber Pribadi (Foto Danau Hoce
yang Jernih)
Bang Dul menuturkan, sesnsasi alam
yang disuguhkan benar-benar membuat tenang dan damai bagi siapa saja yang
hadir. Terlihat air yang begitu jernih dan berwarna biru, tidak berbau, disertai
suasana yang begitu asri karena ada nilai estetika alam, menjadi daya tarik
sendiri bagi pengunjung. Terlebih, ketika sore disuguhkan dengan sunset matahari yang indah dan memikat
mata siapa saja yang memandang.
Bang Dul mengatakan, “Untuk pengunjung
tahun ke tahun meningkat. Hal ini, menjadi tuntutan untuk membuat tempat wisata
yang lebih kreatif dan berkembang lagi.” ungkapnya.
“Kita di sini memang mengonsepkan alam,
alamnya dari danau, sawah dan pemandangan terbuka disekitar yang mendukung.
Tetapi, untuk kedepannya akan dirancang kembali agar ditambah hal-hal yang lebih
menarik dan unik lagi.” jelasnya.
Sumber: Dokumen Pribadi (Foto Gazebo,
tempat istirahat pengunjung)
Bang Dul meyatakan, tempat ini cocok
untuk bersantai, refreshing, bermain,
berolahraga, mulai dari kalangan anak-anak hingga orang tua. Bang Dul juga
berkata, “Selain itu, di tempat wisata ini sengaja dibangun beberapa gazebo di
pinggiran danau untuk menjadi tempat istirahat yang nyaman dan mendamaikan.
Pengunjung bisa beristirahat, sambil melihat pemandangan yang disajikan di
Danau Hoce Kuala Dua.” tuturnya mengakhiri pembicaraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar